Manusia yang memiliki peran besar dalam kehidupan dan sistem di biosfer ini ternyata merupakan mahluk yang cukup rentan terhadap perubahan yang terjadi pada ekosistem global. Menurut laporan terbaru WHO, disampaikan betapa besar peran ekosistem dalam menunjang kehidupan manusia. Tidak hanya itu, kerusakan atau degradasi pada ekosistem memiliki dampak yangs serius bagi kesehatan manusia. Bahkan perubahan yang merugikan tersebut dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Melalui Laporan WHO yang berjudul Ecosystems and Human Well-being: Health Synthesis para ilmuwan memperingatkan bahwa akibat merugikan degradasi ini bagi kesehatan manusia telah dirasakan dan dapat berkembang menjadi lebih buruk secara signifikan hingga 50 tahun mendatang. Bagai dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, perubahan yang dibuat oleh manusia, di satu pihak memang mendatangkan manfaat dan berbagai kemudahan, namun secara bersamaan kemajuan yang dibuat manusia juga berakibat merugikan bagi kesehatan.
Wilayah yang menghadapi risiko tersebut antara lain ; Sub Sahara Afrika, Asia Tengah, sebagian Amerika Latin dan wilayah tertentu di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Beberapa masalah serius akibat degradasi ekosistem yaitu :
1. Gizi.
Degradasi lingkungan berpengaruh terhadap malnutrisi dan ekosistem. Pertanian merupakan faktor yang berpengaruh terhadap malnutrisi yang terjadi pada 800 juta orang di seluruh dunia. Sedikitnya terdapat milyaran penduduk dunia mengalami kekurangan mikronutrien kronis
2. Penyediaan air berish.
Air merupakan kebutuhan dasar manusia, oleh karena itu keamanan air untuk minum dan keperluan hidup lainnya harus senantiasa terjamin. Masalah terjadi ketika penyakit infeksi bersumber air atau water borne disease mulai menjangkiti. Jumlah ini mencapai hampir 6% dari seluruh kematian di dunia. Lebih dari 1 miliar orang tidak bisa mendapatkan air minum yang aman. Sementara itu sebanyak 2,6 miliar orang tidak mendapatkan sanitasi yang memadai dan permasalahan yang berhubungan akibat tidak mendapatkan air bersih meningkat, yang sebagian disebabkan oleh perubahan dan kontaminasi ekosistem.
3. Ketergantungan terhadap bahan bakar padat.
Sekitar 3 % penyakit di dunia dipengaruhi oleh polusi udara di dalam rumah, penyebab utamanya adalah penyakit pernapasan. Sebagian besar penduduk dunia menggunakan bahan bakar padat untuk memasak dan pemanasan yang merupakan faktor penyebab keruskan hutan
Kesehatan manusia sangat berhubungan dengan keberlangsungan ekosistem, mengingat ekosistem adalah provider bagi banyak kebutuhan dasar. Seluruh elemen terkait di sektor kesehatan harus serius memperhatikan dan menindaklanjuti permasalahan ini.Upaya ditujukan tidak hanya untuk memperoleh manfaat maksimal dari ekosistem, tapi juga untuk menjamin agar anak cucu kita turut dapat merasakannya.
Senin, 01 Oktober 2007
Hutan dan Kesehatan Manusia
Posted by Senu57 at 09.14.00 Labels: Dikutif dr Hasil Penelitian CIFOR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar